BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan
ganda (multifetus) adalah kehamilan yang terdiri dari dua janin atau
lebih. Kehamilan ganda dapat menghasilkan anak kembar dua kembar tiga (triplet
kembar empat (quadruplet), kembar lima (quintriplet), dan kembar enam
(sextuplet). Hamil kembar tentunya menjadi keajaiban. Butuh perlakuan ekstra
terhadap tubuh ibu dan janinnya, sejalan dengan perubahan dan kebutuhan yang
jelas berbeda dibandingkan kehamilan biasa.
Mengandung
bayi kembar merupakan berita besar bagi seorang ibu. Kehamilan kembar memang
tidak pernah bisa diduga, ada yang berasumsi bahwa seorang ibu bisa memiliki
bayi kembar karena keturunan, tetapi hal tersebut juga masih belum bisa
dipastikan.
Faktor
predisposisi dari kehamilan gameli antara lain adalah faktor bangsa,
hereditas, umur dan paritas tidak atau sedikit sekali mempengaruhi terjadinya
kehamilan kembar.Ternyata, pertumbuhan janin kembar dan tunggal menunjukkan
perbedaan yang cukup berarti. Berat badan satu janin kembar rata-rata lebih
ringan 1000 gram dari janin tunggal. Berat badan bayi kembar dua dan tiga yang
baru lahir kurang dan 2500 gram dan kembar lima kurang dad 1000 gram. Berat
badan janin dari kehamilan kembar tidak sama. Umumnya, terjadi perbedaan antara
50 sampai 1000 gram. Selain itu, terjadi pembagian sirkulasi darah yang tidak
sama. Akibatnya. pertumbuhan kedua janinnya pun berbeda
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas yaitu:
1. Apa itu kehamilan gamely
2. Etiologi kehamialan gamely
3. Jenis kehamialan gamely
4. Gejala klinik kehamilan gamely
5. Diagnosis kehamilan gamely
6. Patogenesis kehamilan gamely
7. Faktor-faktor yang terkait dengan
kehamilan gamely
8. Komplikasi kehamilan gamely
9. Penatalaksanaan kehamilan gamely
10. Pronogsis kehamilan gamely
C. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana cara penanganan pada kasus
kehamilan gamely
2.
Tujuan Khusus
a. Mengetahui apa itu kehamilan gamely
b. Mengetahui apa saja tanda dan
gejalakehamilan gamely
c. Mengetahui etiologi kehamialan gamely
d. Mengetahui Jenis kehamialan gamely
e. Mengetahui Gejala klinik kehamilan
gameli
f. Mengetahui Diagnosis kehamilan
gameli
g. Mengetahui Patogenesis kehamilan
gameli
h. Mengetahui Faktor-faktor yang
terkait dengan kehamilan gameli
i.
Mengetahui Komplikasi kehamilan gameli
j.
Mengetahui Penatalaksanaan kehamilan gameli
k. Mengetahui Pronogsis kehamilan
gameli
D. Manfaat
1.
Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan mahasiswa, sehingga dapat mengaplikasikannya dalam memberikan asuhan
kebidanan.
2.
Bagi Petugas Kesehatan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petugas
kesehatan khususnya bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Defenisi
Kehamilan
ganda (multifetus) adalah kehamilan yang terdiri dari dua janin atau
lebih. Kehamilan ganda dapat menghasilkan anak kembar dua kembar tiga (triplet
kembar empat (quadruplet), kembar lima (quintriplet), dan kembar enam
(sextuplet). Hamil kembar tentunya menjadi keajaiban. Butuh perlakuan ekstra
terhadap tubuh ibu dan janinnya, sejalan dengan perubahan dan kebutuhan yang
jelas berbeda dibandingkan kehamilan biasa.
Mengandung bayi kembar merupakan
berita besar bagi seorang ibu. Kehamilan kembar memang tidak pernah bisa
diduga, ada yang berasumsi bahwa seorang ibu bisa memiliki bayi kembar karena
keturunan, tetapi hal tersebut juga masih belum bisa dipastikan.
B.
Etiologi
1.
Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah : bangsa, umur, dan
paritas, sering mempengaruhi kehamilan 2 telur.
2.
Faktor obat-obat induksi ovulasi : profertil, clomid, dan
hormon gonadotropin dapat menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar lebih dari
dua. Faktor tersebut dengan mekanisme tertentu menyebabkan matangnya 2
atau lebih folikel de graf atau terbentuknya 2 ovum atau lebih dalam satu folikel.
Jika telur-telur yang diperoleh dapat dibuahi lebih dari satu dan jika semua
embrio yang kemudian dimasukkan ke dalam rongga rahim ibu tumbuh berkembang
lebih dari satu.
3.
Faktor keturunan.
4.
Faktor yang lain belum diketahui.
C.
Patofisiologi
Kehamilan kembar dibagi 2:
1.
Kehamilan ganda dari 2 ovum (
dizigotik )
Pada kehamilan dizigotik dapat terjadi :
a. Jenis kelaminnya kebetulan sama.
b. Umumnya berbeda seperti pertumbuhan
janin biasa yang berasal dari ovum-spermatozoa yang berbeda.
Berkaitan dengan waktu terjadinya
pembuahan terhadap ovum:
a. Kembar Dizigot : terjadi konsepsi
terhadap ovum pada hubungan seksual dengan waktu yang sama terhadap 2 ovum.
b. Superfekundasi : konsepsi terjadi
terhadap ovum dengan waktu koitus yang relatif berdekatan.
c. Superfetasi : kehamilan kedua
terjadi pada waktu yang relatif jauh setelah kehamilan pertama. Syaratnya
decidua kapsularis dan decidua parietalis belum bersatu sehingga memungkinkan
spermatozoa dapat mencapai tuba dan berhasil terjadi konsepsi serta diikuti
dengan implantasinya.
2.
kehamila kembar monozigotik
Kehamila kembar yang terjadi dari
satu telur disebut kehamilan monozigotik atau disebut juga identik, homolog
atau uni ovuler. Kira-kira 1/3 kehamilan kembar adalah monozigotik, mempunyai 2
amnion, 2 korion dan 2 plasenta; kadang-kadang 2 plasenta menjadi 1. keadaan
ini tidak dapat dibedakan dengan kembar dizigotik. 2/3 mempunyai 1 plasenta, 1
korion dan atau 2 amnion. Pada kehamilan kembar monoamniotik kematian bayi
masih sangat tinggi.
Masa
pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu:
a.
0
– 72 jam
Terjadi diamniotik
yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik atau rahim punya dua
plasenta.
b.
4 – 8 hari
Selaput ketuban tetap
dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi ini, bisa saja terjadi
salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi satunya tidak sehinggaperkembangan
bayi bisa terhambat.
c.
9-12 hari
Selaput ketuban dan
plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi masih membelah dengan baik.
d.
13 hari atau lebih
Rahim hanya punya
satu plasenta dan satu selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar
siam cukup besar. Pasalnya waktu pembelahannya terlalu lama, sehingga sel telur
menjadi berdempet. Jadi kembar siam biasanya terjadi pada monozigot yang pembelahannya
lebih dari 13 hari.
Dari
keempat pembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah pembelahan pertama,
karena bayi bisa membelah dengan sempurna. Namun, keempat pembelahan ini tidak
bisa diatur waktunya.
Faktor
yang mempengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah tidak sempurna
sehingga mengakibatkan dempet, biasanya dikaitkan dengan infeksi, kurang gizi,
dan masalah lingkungan.
D.
Gejala Klinik
1.
Gejala dan Tanda
a.
Keluhan kehamilan lebih sering terjadi dan lebih berat.
2.
Tanda-tanda yang sering terlihat :
a.
Ukuran uterus lebih besar dari kehamilan normal
b.
Distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas
toleransinya dan seringkali terjadi partus prematurus. Usia kehamilan makin
pendek dan makin banyaknya janin pada kehamilan kembar.
c.
Kenaikan berat badan ibu berlebihan.
d.
Kebutuhan ibu akan zat-zat makanan
pada kehamilan kembar bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan penyakit
defisiensi lain
e.
Polihidramnion.
f.
Palpasi yang meraba banyak bagian kecil janin.
g.
Detak Jantung Janin lebih dari 1 tempat dengan perbedaan
frekuensi sebesar > 8 detik per menit.
E.
Diagnosis
Diagnosis kehamilan kembar dapat
ditegakan jika ditemukan hal-hal sebagai berikut:
1. Besarnya uterus melebihi lamanya
amenorhoe
2. Uterus tumbuh lebih cepat daripada
biasanya pada pemeriksaan ulang
3. Penambahan berat badan ibu yang
tidak disebabkan oleh edema atau obesitas.
4. Banyak bagian kecil yang teraba
5. Teraba tiga bagian besar janin
6. Teraba 2 balotemen
7. TerdengaR 2 denyut jantung yang
letaknya berjauhan dengan perbedaan kecepatan paling sedikit 10 denyut per
menit
8. USG dapat mendiagnosa kehamilan
kembar pada triwulan pertama
9. Rontgen photo abdomen
Diagnosis Banding
1. Hidramnion
Dapat menyertai kehamilan kembar,
kadang kelainan hanya terdapat pada satu kantong amnion dan yang lainnya
oligohidramnion. Pemeriksaan USG dapat menentukan apakah pada hidramnion ada
kehailan kembar atau tidak.
2. Kehamilan dengan mioma uteri atau
kistoma ovary
Tidak terdengarnya 2 jantung pada
pemeriksaan berulang, bagian besar dan kecil yang sukar digerakan, lokasinya
yang tidak berubah, dan pemeriksaan rontgen dapat membedakan kedua hal
tersebut.
F. Patogenesis
1.
Kehamilan kembar Monozygotik
a. Kehamilan kembar yang terjadi dari
fertilisasi sebuah ovum dari satu sperma.
b. Biasanya memiliki jenis kelamin
sama.
c. Perkembangan tergantung pada saat
kapan terjadinya divisi preimplantasi
d. Umumnya memiliki karakteristik fisik
sama ( bayangan cermin) ; namun dengan sidik jari yang berbeda.
Gambar :
2. Kehamilan kembar Dizygotik
a.
Kehamilan kembar yang berasal dari dua buah ovum dan dua
sperma.
b.
Kehamilan kembar dizyogitic dapat
memiliki jenis sex berbeda atau sama.
c.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya kembar dizygotic :
1)
Ras
2)
Cenderung berulang.
3)
Menurun dalam keluarga (terutama keluarga ibu).
4)
Usia (sering terjadi pada usia 35 – 45 tahun).
5)
Ukuran tubuh ibu besar sering mempunyai anak kembar.
6)
Golongan darah O dan A sering mempunyai anak kembar.
7)
Sering terjadi pada kasus yang segera hamil setelah
menghentikan oral kontrasepsi.
8)
Penggunaan klomifen sitrat meningkatkan kejadian kehamilan
kembar monozygotic sebesar 5 – 10% .
3. Bentuk kehamilan kembar lain
a.
Fertilisasi 2 ovum yang berasal dari 1 oosit dengan 2
sperma.
b.
Fertilisasi satu ovum dengan 2 sperma pada dua kejadian
coitus yang berbeda (superfecundasi)
Gambar :
c.
Superfetation adalah fertilisasi 2 ovum yang dilepaskan
pada dua haid yang berbeda (tidak mungkin terjadi pada manusia) oleh karena
corpus luteum pada proses kehamilan sebelumnya akan menekan terjadinya proses
ovulasi pada siklus bulan berikutnya.
G.
Faktor Faktor Terkait
1.
Anemia gravidarum sering terjadi .
2.
Gangguan pada sistem respirasi dimana “Respiratory
tidal volume”meningkat tapi pasien lebih bebas bernafas oleh karena
kadar progesteron yang tinggi.
3.
Kista lutein dan asites sering terjadi oleh karena tingginya
hCG.
4.
Perubahan kehamilan lebih menyolok pada sistem
kardiovaskular, sistem respirasi, sistem Gastrointestinal , ginjal dan sistem
muskuloskeletal.
5.
Termasuk kehamilan resiko tinggioleh
karena meningkatnya kejadian :
a.
Anemia gravidarum
b.
Infeksi traktus urinariums
c.
Preeklampsia –eklampsia
d.
Perdarahan sebelum-selama dan sesudah persalinan
e.
Kejadian plasenta previa
Lima faktor yang bisa
mempengaruhi hamil kembar di luar keturunan yaitu:
1.
Usia ibu saat mengandung.
Peluang hamil kembar berhubungan
dengan usia, dan puncaknya pada usia 35 dan 39 tahun. Karena perempuan berusia
di atas 35 tahun menghasilkan follicle stimulating hormone (FSH) yang lebih
banyak dibandingkan dengan usia muda, dan perempuan dengan FSH tinggi bisa
melepaskan lebih dari satu sel telur dalam sebuah siklus.Namun kehamilan di
usia ini juga meningkatkan risiko komplikasi seperti preeklamsia (tekanan darah
tinggi), terutama jika kehamilan tersebut adalah yang pertama.
2.
Tinggi dan berat badan ibu.
Perempuan yang memiliki tubuh tinggi
dan agak gemuk cenderung lebih sering memiliki kehamilan kembar. Hal ini
kemungkinan karena ukuran tubuhnya memadai untuk pertumbuhan lebih dari satu
bayi.
3.
Ras
Kehamilan kembar lebih umum terjadi
pada orang yang memiliki ras Afrika Amerika dan lebih sedikit terjadi pada ras
Hispanik dan Asia.
4.
Pengaruh dari kehamilan sebelumnya
Perempuan yang pernah hamil
sebelumnya, setidaknya sudah memiliki satu anak cenderung lebih mudah untuk
memiliki anak kembar dibandingkan perempuan yang baru pertama kali hamil.Karena
biasanya rahim sudah agak merenggang dan tubuh perempuan cenderung lebih mudah
menyesuaikan diri dengan kebutuhan tambahan dari anak kembar.
5.
Makanan yang dikonsumsi.
Konsumsi kentang manis atau ubi-ubian
yang berisi zat kimia tertentu dapat menginduksi hiperovulasi (ovulasi yang
banyak). Selain itu sebuah studi menunjukkan perempuan yang teratur mengonsumsi
susu bisa memberikan pengaruh terhadap kehamilan kembar.
H.
Komplikasi
IBU
|
BAYI
|
Anemia
|
Hidramnion
|
Hipertensi
|
Malpresentasi
|
Partus premeturus
|
Plasenta previa
|
Atonia uteri
|
Solusio plasenta
|
Perdarahan pasca persalinan
|
Ketuban pecah dini
|
|
Pertumbuhan janin terhambat
|
I.
Penatalaksanaan
1.
Penanganan dalam Kehamilan
Pemeriksaan Antenatal lebih sering.
Mulai kehamilan 24 minggu pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu, sesudah
kehamilan 36 minggu tiap minggu, sehingga tanda-tanda preeklampsi dapat
diketahui secara dini dan penanganan dapat dikerjakan dengan
segera.Setelah kehamilan 30 minggu, perjalanan jauh dan koitus sebaiknya
dialarang karena dapat merupakan faktor predisposisi partus prematurus.Anemia
hipokrom tidak jarang terjadi pada kehamilan kembar karena kebutuhan besi 2
bayi dan penambahan volume darah ibu sangat meningkat. Pemberian sulfas
ferosus 3×100 mg secara rutin perlu dilakukan. Selain zat besi dianjurkan untuk
memeberikan asam folik sebagai tambahan.
2.
Penatalaksanaan Persalinan
a.
Posisi janin pertama harus ditentukan saat masuk kamar
bersalin.
b.
Bila janin pertama letak lintang atau letak sungsang maka
persalinan diakhiri dengan SC
c.
Bila janin pertama letak kepala, dapat dipertimbangkan
persalinan pervaginam.
d.
Bila janin pertama letak sungsang dan janin letak kepala,
dikhawatirkan terjadi interlocking sehingga persalinan anak pertama mengalami “after
coming head”
e.
Setelah janin pertama lahir, biasanya kontraksi uterus
menghilang atau berkurang sehingga tidak jarang bahwa kontraksi uterus perlu
diperkuat dengan pemberian oksitosin infuse setelah dipastikan anak ke II dapat
lahir pervaginam.
Mekanisme Interlocking pada persalinan kembar dapat
menyebabkan beberapakomplikasi antara lain:
a.
Hipertensi dalam kehamilan
b.
Anemia
c.
Polihidramnion
d.
Persalinan preterm
e.
Persalinan macet akibat interlockingatau collision bagian
terendah janin
f.
Mortalitas perinatal meningkat
J.
PROGNOSIS
a.
Mortalitas maternal tidak jauh berbeda dengan kehamilan
tunggal.
b.
Riwayat persalinan dengan kembar dizygotic meningkatkan
kemungkinan persalinan kembar berikutnya sebesar 10 kali lipat.
c.
Morbiditas neonatus turun bila
persalinan dilakukan pada kehamilan 37 – 38 minggu.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kehamilan ganda atau hamil kembar
adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan ganda dapat
menghasilkan anak kembar dua kembar tiga (triplet kembar empat (quadruplet),
kembar lima (quintriplet), dan kembar enam (sextuplet)
Kehamilan kembar dibagi 2:
1.
Kehamilan ganda dari 2 ovum ( dizigotik )
Pada kehamilan dizigotik dapat terjadi :
a. Jenis kelaminnya kebetulan sama.
b.
Umumnya berbeda seperti pertumbuhan janin biasa yang berasal
dari ovum-spermatozoa yang berbeda.
c.
Berkaitan dengan waktu terjadinya pembuahan terhadap ovum:
d.
Kembar Dizigot : terjadi konsepsi
terhadap ovum pada hubungan seksual dengan waktu yang sama terhadap 2 ovum.
e.
Superfekundasi : konsepsi terjadi terhadap ovum dengan waktu
koitus yang relatif berdekatan.
f.
Superfetasi : kehamilan kedua terjadi pada waktu yang
relatif jauh setelah kehamilan pertama. Syaratnya decidua kapsularis dan
decidua parietalis belum bersatu sehingga memungkinkan spermatozoa dapat
mencapai tuba dan berhasil terjadi konsepsi serta diikuti dengan implantasinya.
2.
Kehamila kembar monozigotik
Kehamila kembar yang terjadi dari satu telur disebut
kehamilan monozigotik atau disebut juga identik, homolog atau uni ovuler.
Kira-kira 1/3 kehamilan kembar adalah monozigotik, mempunyai 2 amnion, 2 korion
dan 2 plasenta; kadang-kadang 2 plasenta menjadi 1. keadaan ini tidak dapat
dibedakan dengan kembar dizigotik. 2/3 mempunyai 1 plasenta, 1 korion dan atau
2 amnion. Pada kehamilan kembar monoamniotik kematian bayi masih sangat tinggi.
B.
Saran
1.
Bagi Mahasiswa
Diharapkan makalah ini dapat
menambah pengetahuan mahasiswa dalam memberikan pelayanan kebidanan dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Bagi Petugas – petugas Kesehatan
Diharapkan dengan makalah ini dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang kebidanan sehingga
dapat memaksimalkan kita untuk memberikan pelayanan kesehatan khususnya
pada kasus kehamilan ganda.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba ,I.B.G. dkk.2007.Pengantar
Kuliah Obstetri.Jakarta : EGC
Fadlun,S.ST.dr Ahmad feryanto.2011.Asuhan
Kebidanan Patologis.Jakarta : Salemba Medika
Mochtar R, 1998. Sinopsis Obstetri
Jilid I Edisi ke-2, EGC : Jakarta
http://reproduksiumj.blogspot.com/2011/09/kehamilan-kembar.html