My Melody Crying

Sabtu, 08 November 2014

Teori Reva Rubin


Teori Reva Rubin
Reva Rubin merupakan perawat kebidanan yang hasil penelitiannya telah digunakan secara luas di Amerika Serikat.
Tujuan penelitian: Mengidentifikasi bagaimana seorang wanita melaksanakan perannya sebagai ibu dan hal apa sajakah yang memengaruhinya, baik yang bersifat positif maupun negatif.
Metode penelitian: Data dikumpulkan oleh siswa bidan yang merawat wanita di klinik antenatal dan postnatal melalui wawancara secara langsung atau via telepon yang berlangsung selama 1-4 jam pada sekitar 6000 wanita (yang terus dikembangkan selama 20 tahun).
Hasil penelitian: Proses pelaksanaan peran ibu terjadi saat kehamilan sampai 6 bulan setelah melahirkan.
Menurut Rubin seorang sejak hamil sudah mempunyai harapan sebagai berikut :
a.         Memastikan keselamatan secara fisik, kesejahteraan ibu dan bayi.
b.         Memastikan penerimaan masyarakat terutama orang-orang yang sangat berarti bagi ibu dan bayi
c.         Penentuan gambar identitas diri.
d.         Mengerti tentang arti memberi dan menerima.


Perubahan yang umum terjadi pada perempuan ketika hamil adalah :
1.      Cenderung lebih tergantung dan membutuhkan perhatian yang lebih baik, untuk bisa berperan sebagai calon ibu dan mampu memerhatikan perkembangan janinnya.
2.      Membutuhkan sosialisasi.
Dalam proses pelaksanaan peran ibu, yaitu:
1.      Ideal image, sebuah gambaran ideal/positif mengenai wanita yang berhasil melaksanakan perannya sebagai ibu dengan baik
2.      Self image, gambaran mengenai dirinya sendiri yang dihasilkan melalui pengalamannya.
3.      Body image, perubahan yang terjadi pada tubuh wanita selama proses kehamilan.
Proses pelaksanaan peran seorang ibu, melalui tahap:
1.      Mimicry (peniruan). Wanita meniru perilaku wanita lain (yang pernah hamil) dengan melihat, mendengar, dan merasakan pengalaman menjadi seorang ibu. Misalnya, apa yang dilakukan saat persalinan, bagaimana pertumbuhan bayi pada hari-hari pertama, dan sebagainya.
2.      Role play (mencoba bermain peran). Menciptakan kondisi di masa yang akan datang dengan sengaja. Misalnya berlatih merawat bayi dengan menjadi babysitter (pengasuh anak) untuk anak temannya, mencoba menyuapi anak kecil, dan sebagainya.
3.      Fantasy (menghayal). Wanita menghayalkan dirinya di masa yang akan datang. Misalnya, akan seperti apa proses persalinannya nanti, baju apa yang akan dikenakan bayinya nanti, dan sebagainya.
4.      Introjection-projection-rejection (pengolahan pesan). Wanita mencoba mengolah pesan dan membandingkan gambaran ideal tentang seorang ibu dengan keadaan dirinya sendiri. Dalam fase ini dapat terjadi proses penerimaan dan penolakan. Misalnya, saat ibu memandikan bayinya di rumah berdasarkan apa yang dipelajarinya di rumah sakit atau di tempat lainnya.
5.      Grief-work (evaluasi). Wanita tersebut mengevaluasi hasil tindakannya di masa lalu dan menghilangkan tindakan yang ia anggap sudah tidak tepat lagi.

Menekan pada pencapaian peran sebagai ibu, untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas atau latihan. Dengan demikian, seorang wanita terutama calon ibu dapat mempelajari peran yang akan di alaminya kelak sehingga ia mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi khususnya perubahan psikologis dalam kehamilan dan setelah persalinan.
Menurut Reva Rubin, seorang wanita sejak hamil sudah memiliki harapan-harapan antara lain:
a.      Kesejahteraan ibu dan bayi
b.      Penerimaan dari masyarakat
c.      Penentuan identitas diri
d.      Mengetahui tentang arti memberi dan menerima perubahan umum pada perempuan hamil:
• Ketergantungan dan butuh perhatian
• Membutuhkan sosialisasi
Tahap-tahap psikologis yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam mencapai perannya:
1.       Anticipatory stage
Seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain. Suatu masa sebelum menjadi ibu, yang dimulai dengan penyesuaian social dan psikologi terhadap peran barunya nanti, dengan mempelajari apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.
Contoh : Latihan memasak, belajat tentang ASI, belajar tentang merawat anak, dll.

2.       Honeymoon stage
Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya. Pada tahap ini ibu memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang lain.
Mulai dengan peran sesungguhnya sebagai seorang ibu, bimbingan peran secara formal dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sistem perempuan dari wanita.
Contoh : Orang tua (ibu) mengajarkan cara perawatan bayi pada anaknya (ibu muda)

3.       Plateu stage
Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Pada tahap ini ibu memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian melanjutkan sendiri.

4.      Disengagement
Merupakan tahap penyelesain latihan peran sudah berakhir. Pencapaian peran ibu dengan baik tergantung dari diri sendiri. Mencer melihat bahwa peran aktif seorang perempuan dalam percapaian peran umumnya dimulai sejak bayi lahir, yaitu pada 3 bulan sampai 7 bulan postpartum.
Aspek-aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu adalah gambaran tentang idaman, gambaran diri dan tubuh. Gambaran diri seorang wanita adalah pandangan wanita tentang dirinya sendiri sebagai bagian dari pengalaman dirinya, sedangkan gambaran tubuh adalah berhubungan dengan perubahan fisik yang tejadi selama kehamilan.
Arti dan efek kehamilan pada pasangan:

1.      Pasangan merasakan perubahan tubuh pasanganya pada kehamilan 8 (delapan) bulan sampai dengan 3 (tiga) bulan setelah melahirkan.
2.       Lelaki juga mengalami perubahan fisik dan psikososial selama wanita hamil.
3.       Anak-anak akan di lahirkan merupakan gabungan dari tiga macam perbedaan:
a. Hubungan ibu dengan pasangan
b. Hubungan ibu dengan janin yang berkembang
c. Hubungan ibu dengan individu yang unik
4.       Ibu tidak pernah lagi menjadi sendiri

Tugas yang harus di lakukan ibu atau pasangan dalam kehamilan:

a. Percaya bahwa ia hamil dan berhubungan dengan janin dalam satu tubuh
b. Persiapan terhadap pemisahan secara fisik pada kelahiran janin
c. Penyelesaiaan dan identifikasi kebinggungan dengan peran transisi.

 Reaksi yang umum pada kehamilan:
1.       Trimester satu : ambivalen, takut, fantasi, khawatir.
2.       Trimester dua : perasaan enak memenuhi kebutuhan untuk mempelajari perkembangan dan pertumbuhan janin menjadi narsistik, pasif, introvent, egosentrik dan self centered.
3.      Trimester tiga : berperasaan aneh, semberono, jelek, menjadi introvert, merefleksikan terhadap pengalaman masa kecil.
Aspek yang di identifikasi dalam peran ibu:
a) Gambaran tentang idaman bayi sehat.
b) Gambaran tentang diri memandang tentang pengalaman yang dia lakukan.
c) Gambaran tubuh, gambaran ketika hamil dan setelah nifas.
Beberapa tahapan aktifitas penting sebelim seseorang menjadi seorang ibu:
1.       Taking on (tahapan meniru)
Seorang wanita dalam pencapaiaan sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran seorang ibu. Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan. Pada umumnya ibu masih pasif dan tergantung, perhatiannya tertuju pada kekwatiran akan tubuhnya dan ia akan mengulang ulang pengalamannya waktu bersalin dan melahirkan. Wanita meniru dan melakukan peran ibu, dikenal sebagi tahap meniru. Dalam tahap taking on terdapat kegiatan mimicry (peniruan) yaitu perempuan meniru perilaku perempuan lain yang pernah hamil dengan cara melihat, mendengar dan melaksanakanpengalaman menjadi seorang ibu. Misalnya : apa yang dilakukan saat persalinan atau bagaimana pertumbuhan bayi pada hari-hari pertama, dan role play (mencoba bermain peran) yaitu menciptakan kondisi di masa yang akan datang dengan sengaja, misalnya : berlatih merawat bayi dengan menjadi pengasuh anak temannya atau mencoba menyuapi anak kecil.

2.      Taking in
Seorang wanita sedang membayangkan peran yang dilakukannya . introjektion, projection dan rejection merupakan tahap di mana wanita membedakan model-model yang sesuai dengan keinginannya.
Periode ini berlangsung 2-4 hari post partum. Pada tahap ini ibu menjadi perhatian pada kemampuannya menjadi orang tua yang sukses dan meningkatkan tanggung jawab terhadap bayi diantaranya dengan berusaha keras untuk menguasai tentang keterampilan perawatan bayi,serta mulai berkonsentrasi pada pengontrolan fungsi tubuhnya, BAK, BAB, kekuatan dan ketahan tubuhnya

3.      Letting go
Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah di lakukannya. Pada tahap ini seorang akan meninggalkan perannya di masa lalu.
Terjadi setelah ibu pulang kerumah, dan sangat berpengaruh terhadap waktu dan perhatian yang diberikan oleh keluarga. Ibu bertanggung jawab terhadap perawatan bayinya dan beradaptasi dengan kebutuhan bayi yang sangat tergantung yang menyebabkan berkurangnya hak ibu,kebebasan,dan hubungan sosial. Periode ini umumnya defresi post partum terjadi disebabkan oleh pengalaman waktu hamil yang bermasalah,proses persalinan dan keraguan akan kemampuan untuk mengatasi dan membesarkan anak.

Reva rubin mengklasifikasikan tahapan ini menjadi tiga tahap yaitu:

a) Periode taking in (hari pertama hingga kedua setelah melahirkan)

1.      Ibu masih pasif dan tergantung pada orang lain.
2.      Perhatian ibu tertuju pada ke khawatiran pada perubahan tubuhnya.
3.      Ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman ketika melahirakan.
4.      Memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh ke kondisi normal.
5.      Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi. Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh tidak berlangsung normal.
b) Periode taking hold (hari kedua hingga ke empat setelah melahirkan)
1.      Ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan tanggung jawab akan bayinya.
2.      Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB dan daya tahan tubuh.
3.      Ibu cenderung terbuka menerima nasihat bidan dan kritikan pribadi.
4.      Ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti menggendong, menyusui, memandikan dan mengganti popok.
5.      Kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum karena merasa tidak mampu membesarkan bayinya.

c) Periode letting go

1.      Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan di pengaruhi oleh dukungan serta perhatian keluarga.
2.      Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan memahami kebutuhan bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan hubungan sosial.

 Faktor-faktor yang memengaruhi suksesnya masa transisi ke masa menjadi orang tua pada masa postpartum adalah :
a.     Respon dan dukungan dari teman dan keluarga.
b.     Hubungan dari pengalaman melahirkan.
c.      Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu (sebelumnya)
d.     Pengaruh budaya





0 komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 08 November 2014

Teori Reva Rubin


Teori Reva Rubin
Reva Rubin merupakan perawat kebidanan yang hasil penelitiannya telah digunakan secara luas di Amerika Serikat.
Tujuan penelitian: Mengidentifikasi bagaimana seorang wanita melaksanakan perannya sebagai ibu dan hal apa sajakah yang memengaruhinya, baik yang bersifat positif maupun negatif.
Metode penelitian: Data dikumpulkan oleh siswa bidan yang merawat wanita di klinik antenatal dan postnatal melalui wawancara secara langsung atau via telepon yang berlangsung selama 1-4 jam pada sekitar 6000 wanita (yang terus dikembangkan selama 20 tahun).
Hasil penelitian: Proses pelaksanaan peran ibu terjadi saat kehamilan sampai 6 bulan setelah melahirkan.
Menurut Rubin seorang sejak hamil sudah mempunyai harapan sebagai berikut :
a.         Memastikan keselamatan secara fisik, kesejahteraan ibu dan bayi.
b.         Memastikan penerimaan masyarakat terutama orang-orang yang sangat berarti bagi ibu dan bayi
c.         Penentuan gambar identitas diri.
d.         Mengerti tentang arti memberi dan menerima.


Perubahan yang umum terjadi pada perempuan ketika hamil adalah :
1.      Cenderung lebih tergantung dan membutuhkan perhatian yang lebih baik, untuk bisa berperan sebagai calon ibu dan mampu memerhatikan perkembangan janinnya.
2.      Membutuhkan sosialisasi.
Dalam proses pelaksanaan peran ibu, yaitu:
1.      Ideal image, sebuah gambaran ideal/positif mengenai wanita yang berhasil melaksanakan perannya sebagai ibu dengan baik
2.      Self image, gambaran mengenai dirinya sendiri yang dihasilkan melalui pengalamannya.
3.      Body image, perubahan yang terjadi pada tubuh wanita selama proses kehamilan.
Proses pelaksanaan peran seorang ibu, melalui tahap:
1.      Mimicry (peniruan). Wanita meniru perilaku wanita lain (yang pernah hamil) dengan melihat, mendengar, dan merasakan pengalaman menjadi seorang ibu. Misalnya, apa yang dilakukan saat persalinan, bagaimana pertumbuhan bayi pada hari-hari pertama, dan sebagainya.
2.      Role play (mencoba bermain peran). Menciptakan kondisi di masa yang akan datang dengan sengaja. Misalnya berlatih merawat bayi dengan menjadi babysitter (pengasuh anak) untuk anak temannya, mencoba menyuapi anak kecil, dan sebagainya.
3.      Fantasy (menghayal). Wanita menghayalkan dirinya di masa yang akan datang. Misalnya, akan seperti apa proses persalinannya nanti, baju apa yang akan dikenakan bayinya nanti, dan sebagainya.
4.      Introjection-projection-rejection (pengolahan pesan). Wanita mencoba mengolah pesan dan membandingkan gambaran ideal tentang seorang ibu dengan keadaan dirinya sendiri. Dalam fase ini dapat terjadi proses penerimaan dan penolakan. Misalnya, saat ibu memandikan bayinya di rumah berdasarkan apa yang dipelajarinya di rumah sakit atau di tempat lainnya.
5.      Grief-work (evaluasi). Wanita tersebut mengevaluasi hasil tindakannya di masa lalu dan menghilangkan tindakan yang ia anggap sudah tidak tepat lagi.

Menekan pada pencapaian peran sebagai ibu, untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas atau latihan. Dengan demikian, seorang wanita terutama calon ibu dapat mempelajari peran yang akan di alaminya kelak sehingga ia mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi khususnya perubahan psikologis dalam kehamilan dan setelah persalinan.
Menurut Reva Rubin, seorang wanita sejak hamil sudah memiliki harapan-harapan antara lain:
a.      Kesejahteraan ibu dan bayi
b.      Penerimaan dari masyarakat
c.      Penentuan identitas diri
d.      Mengetahui tentang arti memberi dan menerima perubahan umum pada perempuan hamil:
• Ketergantungan dan butuh perhatian
• Membutuhkan sosialisasi
Tahap-tahap psikologis yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam mencapai perannya:
1.       Anticipatory stage
Seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain. Suatu masa sebelum menjadi ibu, yang dimulai dengan penyesuaian social dan psikologi terhadap peran barunya nanti, dengan mempelajari apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.
Contoh : Latihan memasak, belajat tentang ASI, belajar tentang merawat anak, dll.

2.       Honeymoon stage
Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya. Pada tahap ini ibu memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang lain.
Mulai dengan peran sesungguhnya sebagai seorang ibu, bimbingan peran secara formal dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sistem perempuan dari wanita.
Contoh : Orang tua (ibu) mengajarkan cara perawatan bayi pada anaknya (ibu muda)

3.       Plateu stage
Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Pada tahap ini ibu memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian melanjutkan sendiri.

4.      Disengagement
Merupakan tahap penyelesain latihan peran sudah berakhir. Pencapaian peran ibu dengan baik tergantung dari diri sendiri. Mencer melihat bahwa peran aktif seorang perempuan dalam percapaian peran umumnya dimulai sejak bayi lahir, yaitu pada 3 bulan sampai 7 bulan postpartum.
Aspek-aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu adalah gambaran tentang idaman, gambaran diri dan tubuh. Gambaran diri seorang wanita adalah pandangan wanita tentang dirinya sendiri sebagai bagian dari pengalaman dirinya, sedangkan gambaran tubuh adalah berhubungan dengan perubahan fisik yang tejadi selama kehamilan.
Arti dan efek kehamilan pada pasangan:

1.      Pasangan merasakan perubahan tubuh pasanganya pada kehamilan 8 (delapan) bulan sampai dengan 3 (tiga) bulan setelah melahirkan.
2.       Lelaki juga mengalami perubahan fisik dan psikososial selama wanita hamil.
3.       Anak-anak akan di lahirkan merupakan gabungan dari tiga macam perbedaan:
a. Hubungan ibu dengan pasangan
b. Hubungan ibu dengan janin yang berkembang
c. Hubungan ibu dengan individu yang unik
4.       Ibu tidak pernah lagi menjadi sendiri

Tugas yang harus di lakukan ibu atau pasangan dalam kehamilan:

a. Percaya bahwa ia hamil dan berhubungan dengan janin dalam satu tubuh
b. Persiapan terhadap pemisahan secara fisik pada kelahiran janin
c. Penyelesaiaan dan identifikasi kebinggungan dengan peran transisi.

 Reaksi yang umum pada kehamilan:
1.       Trimester satu : ambivalen, takut, fantasi, khawatir.
2.       Trimester dua : perasaan enak memenuhi kebutuhan untuk mempelajari perkembangan dan pertumbuhan janin menjadi narsistik, pasif, introvent, egosentrik dan self centered.
3.      Trimester tiga : berperasaan aneh, semberono, jelek, menjadi introvert, merefleksikan terhadap pengalaman masa kecil.
Aspek yang di identifikasi dalam peran ibu:
a) Gambaran tentang idaman bayi sehat.
b) Gambaran tentang diri memandang tentang pengalaman yang dia lakukan.
c) Gambaran tubuh, gambaran ketika hamil dan setelah nifas.
Beberapa tahapan aktifitas penting sebelim seseorang menjadi seorang ibu:
1.       Taking on (tahapan meniru)
Seorang wanita dalam pencapaiaan sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran seorang ibu. Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan. Pada umumnya ibu masih pasif dan tergantung, perhatiannya tertuju pada kekwatiran akan tubuhnya dan ia akan mengulang ulang pengalamannya waktu bersalin dan melahirkan. Wanita meniru dan melakukan peran ibu, dikenal sebagi tahap meniru. Dalam tahap taking on terdapat kegiatan mimicry (peniruan) yaitu perempuan meniru perilaku perempuan lain yang pernah hamil dengan cara melihat, mendengar dan melaksanakanpengalaman menjadi seorang ibu. Misalnya : apa yang dilakukan saat persalinan atau bagaimana pertumbuhan bayi pada hari-hari pertama, dan role play (mencoba bermain peran) yaitu menciptakan kondisi di masa yang akan datang dengan sengaja, misalnya : berlatih merawat bayi dengan menjadi pengasuh anak temannya atau mencoba menyuapi anak kecil.

2.      Taking in
Seorang wanita sedang membayangkan peran yang dilakukannya . introjektion, projection dan rejection merupakan tahap di mana wanita membedakan model-model yang sesuai dengan keinginannya.
Periode ini berlangsung 2-4 hari post partum. Pada tahap ini ibu menjadi perhatian pada kemampuannya menjadi orang tua yang sukses dan meningkatkan tanggung jawab terhadap bayi diantaranya dengan berusaha keras untuk menguasai tentang keterampilan perawatan bayi,serta mulai berkonsentrasi pada pengontrolan fungsi tubuhnya, BAK, BAB, kekuatan dan ketahan tubuhnya

3.      Letting go
Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah di lakukannya. Pada tahap ini seorang akan meninggalkan perannya di masa lalu.
Terjadi setelah ibu pulang kerumah, dan sangat berpengaruh terhadap waktu dan perhatian yang diberikan oleh keluarga. Ibu bertanggung jawab terhadap perawatan bayinya dan beradaptasi dengan kebutuhan bayi yang sangat tergantung yang menyebabkan berkurangnya hak ibu,kebebasan,dan hubungan sosial. Periode ini umumnya defresi post partum terjadi disebabkan oleh pengalaman waktu hamil yang bermasalah,proses persalinan dan keraguan akan kemampuan untuk mengatasi dan membesarkan anak.

Reva rubin mengklasifikasikan tahapan ini menjadi tiga tahap yaitu:

a) Periode taking in (hari pertama hingga kedua setelah melahirkan)

1.      Ibu masih pasif dan tergantung pada orang lain.
2.      Perhatian ibu tertuju pada ke khawatiran pada perubahan tubuhnya.
3.      Ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman ketika melahirakan.
4.      Memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh ke kondisi normal.
5.      Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi. Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh tidak berlangsung normal.
b) Periode taking hold (hari kedua hingga ke empat setelah melahirkan)
1.      Ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan tanggung jawab akan bayinya.
2.      Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB dan daya tahan tubuh.
3.      Ibu cenderung terbuka menerima nasihat bidan dan kritikan pribadi.
4.      Ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti menggendong, menyusui, memandikan dan mengganti popok.
5.      Kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum karena merasa tidak mampu membesarkan bayinya.

c) Periode letting go

1.      Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan di pengaruhi oleh dukungan serta perhatian keluarga.
2.      Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan memahami kebutuhan bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan hubungan sosial.

 Faktor-faktor yang memengaruhi suksesnya masa transisi ke masa menjadi orang tua pada masa postpartum adalah :
a.     Respon dan dukungan dari teman dan keluarga.
b.     Hubungan dari pengalaman melahirkan.
c.      Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu (sebelumnya)
d.     Pengaruh budaya





Tidak ada komentar:

Posting Komentar